Sabtu, 07 Agustus 2021

Puisi: Tuhan Palsu

 Hidup menjadi bayang bayang, pembisik cerdik, dan penipu ulung. Rajanya lebih luar biasa,dapat menjaring semua manusia untuk dikurung. Perencanaannya gemilang seolah melampaui keberhasilan seluruh orang didunia ini. Mulutnya dipercaya dan semua takhluk tak kuasa membantahnya lagi. Dia yang agung walau bukan Tuhan itu telah mengenalkan 2 teori. Supaya kebenaran menjadi 2 agar kedua pihak pembelanya beradu hingga mati. Dia sosok yang berkemampuan mendatarkan juga membulatkan wajah bumi. Sosok yang pula mampu mengedarkan bahkan menghentikan laju matahari. Sedemikian rupa sehingga tidak ada yang tidak nampak nyata. Semuanya sangat sungguhan meskipun sama sekali berbeda. Drama diatas drama dengan konspirasi diatas konspirasi. Sihir sihir sepanjang masa dilapisi dusta diatas segala dusta. Dizaman semodern ini sepertinya konyol jika masih mempertanyakan bumi itu bentuknya bagaimana. Namun pertanyaan itu pun juga ada dasarnya saat tiada kesesuaian dalam perhitungan matematika. Bukan itu yang terpenting,tetapi darimanakah dua teori tak pasti itu berasal. Hingga membuat kerukunan menjadi pergunjingan yang berakhir rasa sesal. Aku takut apabila itu keluar dari lidah kaum yang sengaja mengadu domba umat umat manusia. Yang memiliki kekuatan pikiran serta materi lebih sehingga mudah menyetir dunia seisinya. Dan yang mengetahui kebenaran yang tidak akan dipertunjukkan untuk kita. Karena bagi perkumpulannya,barangkali kita ini amat sangatlah tidak dipentingkan. Jika dalang dari segala kekacauan ini memang telah datang,tetapi siapakah gerangan?? 

karya: Hendri Mustofa (2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lukisan imajinasi Hendri Mustofa : "PEMBEBASAN IBU PERTIWI"

Cat Minyak Di Atas Kanvas 135x110 cm