Minggu, 08 Agustus 2021

Puisi: Patah Hati

 Ini akan sedikit menyesakkan: 

Mungkin sekaranglah setepat tepat waktu untuk

ku berdiam memulai

pejamkan mata.

 Bahwasanya sebesarpun

pengharapan harus

dibuang agar terlepas ikat tali

pengekangnya. Jangan

pernah kau berfikir

rencanakan bertemu

jangan pula berfikir

rencanakan untuk

kembali. Pergilah

untuk selamanya dan berharaplah takdir tak

satukan kita didunia tidak

pula diakhirat nanti. Sedang tahukah tentang

beningnya nya rasa pemberian ku untukmu

yang lebih jernih dibanding permata dibumi? Bukannya kan kau bayar mahal kecewa seseorang bersama cintanya

bersama harapannya dan

bersama bahagianya yang menjauh terusir pergi.. Mungkin inilah

setepat tepatnya waktu

untuk mengambil nafas sepanjang panjangnya. Sebagian hati kelelahan membela mu disaat sebagian lain masih keras memperdebatkanya. Banyak sudah kesedihan

sampai sampai sedih 

merupakan

kesenangan dimasa

lalu dan kesenangan bagi

masa depannya. Bahkan dia inginkan hal yang lebih

sulit lagi menimpa biar lengkaplah semua koleksi kelamnya. Maka

tinggalkan aku yang begitu menyayangimu,di

gelap sendirian dan untuk selama lamanya. Aku tak ingin ada

manusia lain menyaingi

getirnya jalanku menghabiskan tersisanya usia. 

karya: Hendri Mustofa (2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lukisan imajinasi Hendri Mustofa : "PEMBEBASAN IBU PERTIWI"

Cat Minyak Di Atas Kanvas 135x110 cm