Pilih hisap asap rokok ketimbang menghirup pagi. Terbiasa makan pahit maka yang manis tak berarti. Sang waktu intai mengiring kemanapun pergi. Tapi tak mau menunggu saat ku capek sejenak berhenti. Sial,mereka bersemangat lari mengadukanku ke Tuhan. Ceritakan salah ini padahal bukan itu awalku meniatkan. Hanya sekedar habiskan usia pun bisa semenyebalkan ini? Berjalan Dirintang duri hanya untuk bertemu mati. Point ku nol barangkali minus jumlahnya. Lalu bagaimana diakhirat mempertanggung jawabkannya? Selasa kemarin masih memohon hidupku dimanjakan. Kini ditiap sujud,diri sendiri enggan lagi kudoakan.
karya: Hendri Mustofa (2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar