Diiringi murung suasana pagi berangin. Pohon bambu berputar mendesah menampik serangan dingin. Tetapi awan jatuh itu telah tersingkir menghilang. Tegak mahoni tampak lagi tanpa satu penghalang. Bolak balik arah tiupan dari segala penjuru. Gerimis menerpa mengikutkan rasa rasa beku. Tetapi gerbang mega terdorong kembali terbuka. Cahaya sirami sirrus yang tenang diketinggiannya. Setiap badai bukankah sekedar lewat saja berjalan? Tak singgah lama dengan hanya diam disebuah ruangan. Bukankah hempas masalah itu punya masa berlakunya? Walau ragam cobaan belumlah usai sebelum berhenti detak jantungnya.
karya: Hendri Mustofa (2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar