Kecerahannya menyusut menjadi kemerahan. Awan turut ikut pula berubah kemerahan. Satunya segera pergi lalui punggung pegunungan. Lainnya kan terpencar mengecil dan sirna dikeheningan. Dingin udara senja kian terasa kehadirannya. Gaduh dipemukiman terhenti sebab sunyi menelannya. Disana seorang menunduk lama perangi diri sendiri. Berfikir keras seolah kepalanya tak mampu disangga lagi. Dan banyak yang tak dia tahu tanpa juga diberi tahu. Kecuali rasai tubuhnya hancur sekecil butir butir mesiu.
karya: Hendri Mustofa (2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar