mudah untukmu menjadi sebait puisi cinta, berbanding terbalik ketika awalku dalam menuliskannya. setenang hati seakan seberkas emas bias cemara pagi, berlawanan gejolak otak bak terjajah perang merindui damai mimpi. bukan sebab bulan semirip namamu sehingga terlalu asyik kala ku melukiskannya, tapi tampilan 15 nya sebenar benar telah terangi gelapnya jiwa. seberapa tahun sudah keberadaan cahaya itu disini bahkan sampai hingga ku terlupa, atau seberapa persis rasa diri merasaimu bahkan hingga kadang tertimbul luka. tapi salah bila indera matamu memandang sudut sebatas untuk sepengetahuan saja. masih bertumpuk cerita mengenaimu tanpa pernah habis begitu pula tanpa pernah tersangka. maka telah jauh sudah perjalanan ini sepasca lewati bergantinya masa.. tapi didadaku tetap membawamu sampai disini sehingga selalu berdetak beda. dan tenanglah sebagaimana sabar ini tak terbatas menamatkan akhir daripada cerita, setenang gunung oranye pelipur lara penghias melengkapi senja. biarlah akan seperti apa skenario takdir ketika Dia mengisahkannya, sedang kita sekedar sebagai pelaku Yang Dijalankan untuk memerankannya.
Karya: Hendri Mustofa (2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar