Akan nyaris tanpa kicau burung selain hanya hujan hujan berkepanjangan. Kabut
seperti tak pernah
sedingin ini dimusim
musim yang ditinggalkan.
begitu sepi dan benarlah
apabila terkenang hari
akibat pengaruh suatu kejadian. Namun terlahir
sepi dapat karena anak ditinggal bapaknya selamanya
dalam kerinduan. Mereka kan diam tak tertawai tidak juga menentang jika benar
faham keras kehidupan. Memilih bersembunyi bersandar dibelakang dinding tangisi ironi drama
pertunjukan kenyataan. Semoga lebih dewasa
walau jalan dewasa harus lalui bermacam
kesedihan. Saat dilepas untuk menyusurnya dan jangan berfikir temui lagi kasih sayang pula
kepedulian. Bahkan semenggigil tubuh diserang hujan akan tiada
sebodoh manusiapun kan
datang memayungimu. Biarpun hingga tergeletak menunggu mati hanya jadikan tontonan sesaat lalu melupakanmu. Bahwasanya perjalanan menghabiskan usia amatlah dingin sekaligus menyesakkan. Ada hari dimana hidup tak
butuhkan lagi teori pemikiranmu atau juga
mimpi yang diharapkan. Akan tanpa guna lagi
sebanyak pun kesombongan serta sekecilpun rencana rencana. Maka saat itu
tepatlah merenungi
bahwa kita memang
bukanlah apa apa
Karya: Hendri Mustofa (2015)